SMA Negeri 4 Kota Bima sebagai salah satu Sekolah Penggerak Angkatan 1 tidak henti-hentinya mendukung program pemerintah dalam mensukseskan Impelementasi Kurikulum Merdeka bagi Satuan Pendidikan yang menerapkan kurikulum merdeka secara mandiri. Wujud komitmen tersebut, maka pada hari Senin 16 Mei 2023 TIM Narasumebr Berbagi Praktek Baik dari sekolah tersebut mengimbaskan dan berbagi praktek baik mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Ambalawi Kabupaten Bima. TIM yang berada di bawah binaan Sangaji Learning Coomunity SMA Negeri 4 Kota Bima tersebut terdiri dari Taman Firdaus, M.Pd selaku NSBP Angkatan 1 sekaligus Fasilitator Nasional Kurikulum Merdeka, Fasilitator Guru Penggerak angkatan 5 Jakarta Utara dan Angkatan 8 Kota Magelang Jawa Tengah dan Bapak Fakhrunas Hidayat, SPd selaku Narasumber Berbagi Praktek Baik Angkatan 3.
Kegiatan yang di foramat dalam bentuk IHT tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala KCD Bima dan Kota Bima, Bunda Siti Maryatun, MM yang sekaligus merupakan PLT Kepala SMA Negeri 4 Kota Bima. Dalam sambutannya, Bunda Atun (sapaan akrabnya), menyampaikan kebanggaan dan penghargaan kepada Kepala SMA Negeri 1 Ambalawi “Drs. H. Sanusi” atas langkah nyata yang dilakukan untuk membangun pemahaman seluruh komponen sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Demikianpun sebaliknya, Bunda Atun berharap kepada seluruh komponen guru SMA Negeri 4 Kota Bima untuk terus merawat komitmen berbagi dan mengimbaskan praktek baik IKM pada satuan pendidikan lain dalam semangat kolaborasi dan gotong royong demi kepentingan pendidikan NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Selanjutnya, pak taman (sapaan akrabnya), dalam penyampaian materi mengenai Layanan Pembelajaran Berdiferensiasi dihadapan 70 orang guru yang didampingi oleh 2 orang pengawas pembina sekolah setempat selaku peserta dalam kegiatan IHT tersebut memaparkan bahwa Kurikulum Merdeka meniscayakan guru untuk mampu menciptakan iklim belajar yang memberikan ruang kepada murid untuk belajar sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Oleh karena itu, seorang guru perlu melakukan asesmen awal terkait dengan aspek kesiapan murid, minat dan profil belajarnya. Dengan adanya data tersebut, guru dapat menerapkan strategi diferensiasi yang tepat baik terkait diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk yang selaras dengan kebutuhan belajar murid. Di akhir IHT, Fakhrunnas Hidayat menyajikan video praktek baik pembelajaran berdiferensiasi untuk mata pelajaran fisika yang dapat menjadi inspirasi bagi guru untuk diterapkan di SMA Negeri 1 Ambalawi sesuai dengan konteks kebutuhan belajar murid.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini