Detail Opini Siswa

KA DISA (Kain Pemadam Kulit Pisang)

Senin, 19 Mei 2025 17:52 WIB
  10 |   -

DESKRIPSI KARYA

KA DISA (Kain Pemadam Kulit Pisang)

  1. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia menurut beberapa ahli ada beberapa yaitu kebutuhan fisiologis, sosial, harga diri, aktualisasi diri, kebebasan, kasih sayang, kesenangan, dan rasa aman.

Kebutuhan yang menjadi fokus pembahasan adalah rasa aman, salah satunya dari bahaya kebakaran yang mana jumlah kejadiannya di Kota Bima cukup sering terjadi dengan jenis kebakaran mulai dari ringan sampai kebakaran hebat.

Salah satu tantangan untuk mengatasi masalah ini adalah kehadiran alat pemadam kebakaran, minimal jenis APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan) yang dapat digunakan dengan praktik, dan memiliki harga murah.

Atas dasar masalah ini, kami merancang Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) dengan memanfaatkan bahan local yang berlimpah yaitu kulit pisang sisa konsumsi rumah tangga atau UMKM sebagai bahan bakunya. Bahan ini diaplikasikan pada benda yang mudah dijumpai dalam rumah yaitu kain. Kulit pisang terbukti mengandung unsur Kalium dalam jumlah yang tinggi, untuk selanjutnya dicampurkan dengan bahan pelengkap lain yaitu Asam Sitrat sehingga menghasilkan senyawa kimia Kalium Sitrat yang telah terbukti dapat digunakan untuk memadamkan api

 

  1. Tujuan : Tersedianya APAR yang Inovatif dan Terjangkau di setiap rumah warga untuk mencegah kebakaran ringan

 

  1. Alat dan bahan
    • Kain lap
    • Oven
    • Blender
    • Bubuk Kulit Pisang
    • Asam Sitrat
    • Alat Destilasi

 

cara kerja

  1. a. Siapkan kain lap yang agak tebal
  1. Siapkan bahan yaitu bubuk kulit pisang yang diperoleh dari kulit pisang yang telah dioven dan diblender hingga halus kemudian disaring
  2. Larutkan serbuk tersebut dalam air dengan suhu konstan 70°C selama 2 jam dengan perbandingan 1:8 (titik lebur Kalium pada suhu sekitar 70°C). Metode ini disebut metode Leaching yang bertujuan mengekstrak Kalium dari kulit pisang dengan menggunakan pelarut air (aquades)
  3. Proses leaching di atas dilakukan dalam alat destilasi untuk memisahkan ekstrak kalium dari kulit pisang. Seandainya tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk melakukan proses destilasi, dapat menggunakan cara alternatif yaitu dengan merendam kulit pisang dalam air selama 2-3 hari dengan tujuan mengekstrasikan kalium dari kulit pisang.
  4. Campurkan hasil ekstraksi dengan asam sitrat dengan perbandingan 1:1 untuk memperoleh Kalium Sitrat.
  5. Aplikasikan kalium sitrat pada kain dengan cara mengolesnya secara merata pada seluruh permukaan kain
  6. Tunggu kain menjadi kering dan siap diaplikasikan pada kondisi kebakaran

 

keunggulan dan manfaat

  1. a. Praktis, kain pemadam dapat digunakan dalam kondisi kering
  1. Dapat digunakan untuk mengatasi kebakaran tipe A sekaligus tipe K (Tipe A : Kebakaran yang disebabkan oleh benda padat non logam, seperti kertas dan kayu ; Tipe K : Kebakaran yang disebabkan oleh konsentrasi lemak yang tinggi, seperti minyak goreng dan lemak dapur )
  2. Kain tidak mudah terbakar apabila dibandingkan dengan kain kering biasa, karena kandungan Kalium Sitrat yang dapat membentuk busa sabun yang memadamkan api pada tipe A dan K kemudian mencegahnya menyala kembali
  3. Menggunakan bahan baku lokal yang banyak tersedia di Kota Bima sekaligus dapat

mengurangi limbah organic kulit pisang


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini